INFO AKURAT - Basuki T Purnama (Ahok) berbicara soal alasannya memilih bergabung PDIP. Ia menyebut partai pimpinan Ketum Megawati Soekarnoputri itu sudah teruji dan terpercaya.
"Banyak yang bertanya kenapa saya bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Banyak juga tuduhan terhadap PDIP. Nah saya ingin katakan secara jelas, bahwa Pemilu dan Pilpres 2019 ini bukan hanya berbicara soal mengisi kursi DPR, Anda berbicara soal emosi, atau berbicara menuduh partai-partai yang lama seolah-olah tidak mungkin membangun negeri ini," jelas Ahok.
Hal tersebut disampaikan Ahok dalam Vlog di akun Youtube, Panggil Saya BTP, yang baru saja diposting hari ini, Sabtu (13/4/2019). Ia lantas berbicara mengenai ideologi Indonesia yang terus dipegang teguh oleh PDIP yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
"Karena itu saya memutuskan, banyak yang mengatakan seolah saya itu bodoh, kok mau bergabung dengan PDIP di bawah Ibu Megawati Soekarnoputri. Saya katakan bukan seperti itu," ucap Ahok.
"Banyak juga partai, mungkin ada orang-orang yang mengatakan seolah-olah mereka paling bersih, paling bisa membangun negeri ini, semua partai-partai lama tidak memungkinkan, saya harus katakan secara jujur, itulah saya di tahun 2004," imbuhnya.
Ahok bercerita soal awal karir politiknya saat ia bergabung dan membangun partai baru, yakni Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB). Ternyata suara PPIB di pemilu saat itu didapat dari suara milik PDIP.
"Benarlah apa yang dikatakan Abraham Lincoln, kalau nggak salah Presiden ke-16 Amerika, 'kalau mau memuji karakter seseorang kasih aja kekuasaan'. Jadi kalau ada orang yang berteriak-teriak, ngoceh macem-macem, dia belum pernah merasakan kekuasaan. Eh nanti dulu, anda belum teruji. Kalau mau teruji harus karakternya teruji," beber Ahok.
Mantan Gubernur DKI itu lalu membanggakan pengalamannya yang sudah teruji di kursi kekuasaan. Menurut Ahok, itulah alasan Megawati dengan tangan terbuka menerimanya masuk ke PDIP.
"Ketika Ibu Megawati sangat menerima begitu saya ingin bergabung, bukan tidak memikirkan, beliau ingin suatu perubahan, beliau ingin saya keliling Indonesia membagikan pengalaman, kebijakan yang saya buat kepada seluruh anggota DPRD, pada seluruh anggota DPD, juga kepala daerah dari PDIP di seluruh Indonesia. Bagaimana kita duduk bersama memikirkan, kita harus perbaiki bersama," sebutnya.
"Kami pernah membentuk partai baru, kami pernah duduk di DPRD, kami pernah duduk di Bupati, kami pernah ikut Pilgub, pernah duduk sampai gubernur. Nah tentu ini pengalaman yang ingin saya sampaikan," tambah Ahok.
Ia pun berharap para pemilih bisa memilih PDIP di Pileg 2019 pada 17 April mendatang agar bisa memperoleh suara 30%. PDIP disebut Ahok merupakan partai yang paling tepat.
"Saya melihat yang paling tepat yang bisa dipercaya untuk Pemilu 2019 ini, hanya PDIP. Karena itu kalau saudara-saudara percaya kepada saya mari kita pilih PDIP. Biarlah PDIP ini bisa mencapai 30%. Mari, ini saatnya kita menangkan PDIP ini di atas 30% sehingga kita akan bersama-sama membangun negeri ini, menegakkan ini," ungkapnya.
Ahok berjanji akan bekerja keras membantu PDIP. Ia juga sempat menyinggung untuk tidak melakukan kesalahan lagi.
"Saya akan bekerja keras membantu PDIP. Karena itu saya ingin kita sama-sama duduk bersama, jangan merasa egois atau emosi. Saya tidak mau lagi mengulangi kesalahan saya waktu saya bergabung di partai Perhimpunan Indonesia Baru," tegas Ahok.
"Walaupun saya bukan siapa-siapa lagi, tidak ada lagi karier di politik, tidak bisa jadi apa-apa lagi, mari kita berjuang bersama menghasilkan PDIP menguasai 30% kursi di PDIP dan di seluruh Indonesia sehingga kita bisa sama-sama membangun. Bukan untuk saya, bukan untuk siapa-siapa, ini untuk anak cucu kita, untuk negeri kita," sambungnya. (detik)
Post a Comment