KANTOR DPRD Minahasa |
Selain cantik, ketertarikan wanita Minahasa untuk masuk dalam jabatan politik juga terbilang cukup tinggi. Buktinya, tidak sedikit para srikandi ini mencoba peruntungan dengan mengikuti kontestasi politik menjadi wakil rakyat di DPRD Minahasa.
Berikut ini adalah sederet caleg perempuan untuk DPRD Minahasa yang memiliki paras cantik.
1. NIKITA RILLY PIETER
Berusia muda, cantik dan kreatif menjadi modal berharga bagi Nikita Rilly Pieter untuk mencoba peruntungan di Pileg 2019. Niki maju dari dapil Pineleng, Tombulu, Tombariri, Tombariri Timur, Mandolang, dengan menggunakan Partai Kebangkita Bangsa (PKB).
2. PUTRI MARLIN PONTORORING
Lahir di Manado, 5 November 1993, Putri Marlin Pontororing merupakan pendatang baru di dunia politik Minahasa. Berbekal semangat mengbadi untuk daerahnya, Marlin maju dari Dapil 3 (Langowan Barat, Langowan Timur, Langowan Selatan, Tompaso Barat, Kawangkoan, Kawangkoan Barat, Kawangkoan Utara, Sonder) bersama Partai Gerindra.
3. dr. ANITA MAMUAYA
Berprofesi sebagai dokter, tentu membuat dr. Anita Mamuaya tidak kesulitan lagi mencari pekerjaan. Namun dengan profesi itulah, Anita justru ingin berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat lewat DPRD. Sebab dengan menjadi anggota DPRD, akan banyak program-program kesehatan masyarakat bisa didorong agar menjadi program pemda.
Untuk menggapai cita-cita tersebut, wanita kelahiran 6 Juli 1986 maju sebagai calon anggota DPRD Minahasa dapil Tondano Raya lewat PDI Perjuangan.
4. OKSTESI PRISILLIA K. RUNTU
Santun, visioner, responsif. Itulah moto Okstesi Prisillia K. Runtu. Wanita kelahiran Tondano, 27 Oktober 1986 ini maju sebagai calon anggota DPRD Minahasa dapil Tondano Raya bersama Partai Golkar.
Berbekal pendidikan S2, Stesi yang tinggal di Tonsea Lama, Tondano Utara ini memiliki motivasi melayani dan mengabdi untuk masyarakat Minahasa, menjadi bagian dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
5. ASTRIA Y SUAIBA
Lahir di Tondano, 01 Januari 1985, Astria Y Suaiba kini sudah berubah menjadi politisi muda yang memiliki prospek cemerlang. Bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Astria mencoba adu nasib dengan mengikuti kontestasi politik menuju DPRD Minahasa. Astria maju dari Dapil Kombi, Lembean Timur, Eris, Kakas, Kakas Barat, Remboken.
Saat ini, Astria bersama suami dan satu orang anaknya, tinggal di Kelurahan Wawalintouan Lingkungan III.
6. SEREN ABRAM
Bernama lengkap Sheren Fistaria Abram, Sheren merupakan orang asli Minahasa. Lahir di Ranotongkor, 19 Februari 1997, wanita lajang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Minahasa dari dapil 4 (Pineleng, Tombulu, Tombariri, Tombariri Timur, Mandolang).
Kemampuannya bergaul dengan semua kalangan, merupakan modal besar bagi Sheren untuk bisa terpilih menjadi wakil rakyat.
7. NATALIA MARIA WENAS
Dari dapil 4 (Pineleng, Tombulu, Tombariri, Tombariri Timur, Mandolang), nama Natalia Maria Wenas pantas dijadikan hitungan untuk mendapatkan kursi DPRD Kabupaten Minahasa.
Meski masih terbilang baru di dunia politik, namun kemampuan membaca kontelasi politik bagi Natalia adalah perkara mudah. Banyak bergabung di organisasi sosial, sudah memberi caleg Partai Nasdem ini pengalaman untuk menjadin politisi.
8. YESI INGGRID KURON
Jangan menganggap remeh Yesi Inggrid Kuron. Meski berstatus sebagai pendatang baru, namun caleg dari Partai Hanura dapil Tomohon Raya ini bisa menjadi kuda hitam di pileg 2019 mendatang.
Kematangan Deily Watulingas di dunia politik memang bisa dibilang belum terlalu signifikan. Namun kedekatannnya dengan masyarakat, bisa membuat caleg Partai Demokrat dapil Tondano Raya ini, akan membuat caleg-caleg di dapil satu ini akan kewalahan. Bisa saja, caleg muda ini akan menjadi penerus Angelina Sondakh.
Sudah baca profil mereka kan? Kira-kira anda akan dukung caleg yang mana? (red)
Post a Comment