Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6/2017).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra) |
KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menilai wajar apabila makin banyak partai politik yang mendukung Presiden Joko Widodo untuk maju kembali dalam Pemilu 2019 mendatang.
Sebab, Fahri menilai, saat ini Jokowi sebagai petahana memang merupakan calon yang paling berpeluang untuk kembali terpilih menjadi presiden.
"Sepertinya sejak awal Pak Jokowi di antara semua calon yang menonjol dan paling dominan," kata Fahri Hamzah di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).
Terakhir, Partai Hanura mengukuhkan dukungan ke Jokowi dalam rapat pimpinan nasional Jumat (4/8/2017) lalu. Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan telah terlebih dulu menyatakan dukungannya.
Bahkan, Partai Perindo yang selama ini kerap mengkritik pemerintah, juga berencana membei dukungan ke Jokowi pada 2019.
"Tantanganya untuk parpol lain, relevan enggak jadi pesaing Pak Jokowi? Bawa ide baru apa? Pak Jokowi sudah kelihatan bangun sana, bangun sini. Sekarang mau datang, apa idenya?" kata Fahri.
"Kalau tidak kuat, ya mendingan Pak Jokowi," ucap dia.
Fahri menilai, elite politik yang saat ini hendak menantang Jokowi pada 2019 harus mulai kritis terhadap pemerintah. Dengan begitu, publik bisa membuka mata untuk mereka.
"Saya ingin elite berdebat menunjukkan pandangan yang berbeda, parpol yang tidak suka dengan Pak Jokowi berbicara tajam, tunjukkan perbedaan dan falsafah pandangan dalam menyelesaikan persoalan," kata dia.
Menurut Fahri, Prabowo Subianto yang hendak diusung Partai Gerindra pada 2019 mendatang, juga belum cukup kritis terhadap pemerintah. Ia menyarankan agar Prabowo mulai vokal menyuarakan kritik dan masukannya.
"Biar publik bisa lihat bedanya. Sebab kalau Pak Prabowo banyak diam, publik akan melihat sama saja. Ini Pak Prabowo harus lebih kritis, konstruksi pemikiran harus dibangun. Enggak boleh Senin-Kamis, harus rutin," kata dia. (***)
Post a Comment